Senin, 20 Juni 2011

INDERA




INDERA

SENSASI SOMATIK
Indera somatik : mekanisme saraf yg mengumpulkan informasi sensorik dr tubuh
Klasifikasi :
  1. Mekanoreseptor       : pemindahan mekanis jar tubuh
            - sensasi taktil           : raba, tekan, getaran, gatal
            - posisi                       : posisi statis, kecepatan pergerakan
  1. Termoreseptor          : mengetahui panas & dingin
  2. Rasa nyeri                 : dirangsang faktor yg merusak jaringan

Reseptor taktil
1. Ujung saraf bebas
            - semua bag kulit & jaringan
            - deteksi rabaan & tekanan
2. Badan meissner
            - bag kulit yg tdk berambut (ujung jari, bibir)
            - bedakan sifat2 ruang dr sensasi raba
            - peka dg pergerakan obyek yg sgt kecil
3. Diskus merkel
            - ujung saraf meluas
            - bag kulit berambut
            - menjalarkan sinyal yg tetap
4. Organ ujung rambut
            - rambut & bag dasar ujung saraf
            - pergerakan obyek pd permukaan tubuh
5. Organ ruffini
            - menjalarkan sinyal perubahan bentuk kulit & jaringan yg lebih dalam & terus-menerus
            - pd selaput sendi à besar derajat rotasi sendi
6. Badan paccini
            - dibawah kulit & fasia tubuh
            - pergerakan jaringan yg cepat
Deteksi getaran
-          Badan paccini          : frekuensi tinggi
-          Badan meissner       : frekuensi rendah
Rasa geli & gatal
-          Ujung saraf bebas yg sangat peka
-          Lap superficial kulit
-          Beri perhatian pd rangsang permukaan yg ringan (rambatan kutu/gigitan nyamuk)
-           
Penjalaran sinyal sensorik somatik mekanoreseptif ke SSP
Ada 2 jalur :
  1. Sist kolumna dorsalis lemnikus: informasi yg di jalarkan cepat
            ex :      sensasi raba yg derajat lokalisasinya tgg,sensasi gerakan pd kulit,sensasi raba halus,sensasi posisi tubuh,sensasi getaran,sensasi tekan
2. Sist anterolateral
            info yg tdk perlu dijalarkan cepat
            modalitas sensasi yg luas & taktil yg kasar
            ex :      rasa sakit,sensasi termal,sensasi raba kasar & tekan,sensasi geli & gatal,sensasi sexual

Indera posisi
1.         Posisi statis :orientasi bag2 tubuh 1 sama lain
2.            Kinestesia :kecepatan gerak bag2 tubuh
Reseptor :
- ujung saraf sensorik yg luas
- pd kapsul sendi, ligamen, kulit, jaringan dlm dekat
  sendi, kumparan otot

NYERI
1.         Nyeri cepat
            - timbul 0,1 dtk
            - nyeri tajam, tertusuk, elektrik
            - tak terasa di sebagian besar jaringan dlm        tubuh
2. Nyeri lambat
            - timbul 1 dtk / >, perlahan bertambah
            - nyeri terbakar lambat, pegal, berdenyut, mual
            - dikaitkan dg kerusakan jaringan
            - berlangsung lama & menyakitkan
Reseptor : ujung saraf bebas di permukaan kulit & jaringan dlm tertentu (periosteum, ddg arteri, sendi)

Stimulus :
Mekanik,Suhu,Zat kimiawi

Nyeri viseral :
-          Berasal dr organ visera rongga thorax & abdomen
-          Ex : nyeri jantung, oesofageal, gaster, empedu, ginjal, uterus

Nyeri alih
-          Nyeri di bag tubuh yg terletak jauh dr jar yg sakit
-          Ex : nyeri ureter à nyeri pinggang

PENGLIHATAN
LAPISAN MATA
1.         Lapisan luar / SKLERA:  lapisan penyangga, putih mata ,bag anterior dimodifikasi à kornea
2.         Lapisan tengah / KOROID:  lapisan vaskuler, membentuk iris yg berlubang ditengahnya (pupil)
3.         Lapisan dalam / RETINA: lapisan saraf, bintik buta : titik dmn saraf mata    meninggalkan biji mata,  makula : bag paling peka pd retina

KORNEA : bag depan transparan,bersambung dg sklera,tembus pandang

BILIK ANTERIOR: antara kornea & iris, isi : aqueus humor
IRIS: tirai berwarna didepan lensa, bersambung dg koroid, serabut otot yg melebarkan & mengecilkan pupil

PUPIL: bintik tengah berwarna hitam, celah dalam iris, tempat cahaya masuk mencapai retina

BILIK POSTERIO: antara iris & lensa, isi : aqueus humor
AQUEUS HUMOR: Ci berasal dr badan siliaris, Diserap ke aliran drh melalui saluran schlemm

LENSA: Transparan bikonvex, Dikaitkan ligamentum suspensorium ke badan siliaris, Lig mengendor : lensa mengerut & menebal ,Lig menegang : lensa gepeng

VITREUS HUMOR: Antara lensa dg retina,Memberi bentuk mata

Prinsip optik
-          Berkas sinar akan dibiaskan bila mll suatu medium ke medium lain dg indeks bias berbeda
-          Berkas sinar sejajar yg mengenai lensa bikonveks akan dibiaskan ke satu titik di blkg lensa
-          Berkas sinar yg dtg dr suatu benda yg berjarak >6m dr lensa dianggap sejajar. jk jarak < 6m akan mengalami divergensi shg difokuskan disumbu lbh ke blkg drpd fokus utama
-          Smkn besar lengkung suatu lensa smkn kuat daya biasnya
Mekanisme akomodasi
-          m. Siliaris dlm keadaan istirahat à berkas sinar pd yg normal (emetrop)à difokuskan di retina
-          Jarak benda < 6m à difokuskan di blkg retinaà benda tampak kabur
-          Untuk memperjelas à mata meningkatkan jarak antara lensa dg retina untuk meningkatkan daya bias (akomodasi)        
Mekanisme pembentukan bayangan
Sinar / cahaya à susunan lensa à difokuskan di retina à mencetuskan potensial aksi di sel batang & kerucut à “impuls” à potensial aksi di N.optikus à jaras penglihatan à korteks cerebrum à “kesan penglihatan”
Otot mata
-          Mata digerakkan dlm orbita oleh 6 pasang otot
-          Dipersarafi oleh n.okulomotorius, n.troklearis, n.abduscen
-          Ok lapang pandang binokuler maka perlu koordinasi gerakan bola mata agar bayangan penglihatan jatuh pd titik yg identik & tdk terjadi diplopia
Perlindungan mata
n  Dinding orbita à tulang
n  Kel.lakrimalis à kornea tetap basah & jernih
n  Pupil à atur intensitas cahaya yg masuk
Pengaturan otonomik mata
n  Dipersarafi oleh serabut simpatis & parasimpatis
n  dpt mengendalikan otot siliaris & sfingter iris
n  Mengatur : akomodasi (memfokuskan mata), reflek cahaya pupil : cahaya > à miosis ,cahaya < àmidriasis
PENDENGARAN
TELINGGA
Fungsi :
  1. Pendengaran : telingga luar, tengah & dalam
  2. Keseimbangan : kanalis semisirkularis, utrikulus & sakulus
Anatomi telingga
  1. Telingga luar
            mengumpulkan gel bunyi mll meatus auditorius ext à kanalis auditorius ext à membran tympani
  1. Telingga tengah
            - rongga berisi udara, terbuka ke nasofaring mll tuba eustachius
            - tulang pendengaran : maleus, inkus, stapes
3. Telingga dalam
            - labirin tulang
            - labirin membranosa : berisi cairan endolimfe & perilimfe

Dlm telingga dlm terdpt
Koklea
            1. skala vestibuli (atas) : isi perilimfe
            2. skala media (tengah) : isi endolimfe
            3. skala timpani (bawah) : isi perilimfe
Organ korti
            terdiri dr sel2 rambut yg berfungsi sbg reseptor pendengaran
Kanalis semisirkularis
-          Merupakan organ keseimbangan
-          Tdr dr :lateral,posterior,superior

Mekanisme pendengaran
Gelombang bunyi à perubahan tekanan à MT bergetar à manubrium malei à maleus à inkus à stapes à menimbulkan gel / getaran cairan di koklea à sel rambut getar organ kortià ganglion spiralis à n. Koklearis à n.auditorius à jaras pendengaran sentral

Kelainan pendengaran
  1. Tuli saraf
            ok kerusakan koklea / n.auditorius
  1. Tuli konduktif
            ok kerusakan mekanisme telinga tengah untuk mentransmisikan suara ke dlm koklea

PENCIUMAN
HIDUNG
Organ penciuman terletak pd membran olfaktori à bag superior lubang hidung
Sel2 olfaktoris
-          Sel reseptor untuk penciuman
-          Ujung sel faktoris membentuk tombol à keluar 6-12 rambut/silia olfaktoris à terproyeksi ke mukus yg melapisi permukaan dlm rongga hidung
-          Di antara membran olfaktoris tdp glandula bowman à sekresi mukus
Rangsang dr sel olfaktoris :
-           Rangsang yg di butuhkan untuk penciuman
-           karakteristik fisik dr substansi yg timbulkan rangsang olfaktoris
  1. Mudah menguap à dpt dihirup
  2. Larut dlm air à dpt dilewatkan mll mukus ke sel olfaktoris
  3. Larut dlm lemak àsilia olfaktoris tu dr bahan lemak

Mekanisme eksitasi sel olfaktoris
Molekul bau berikatan dg reseptor protein dlm
membran silia olfaktoris à peningkatan
permeabilitas membran silia à potensial
Reseptor pd sel2 olfaktorius à impuls pd selaput
Saraf olfaktoris
Transmisi sinyal penciuman ke SSP
Akson sel2 olfaktoris à bulbus olfaktoris
à traktus olfaktorius :
-          Daerah olfaktorius primer medial (ant.hipotalamus)
-          Daerah olfaktorius primer lateral (kortek piriformis)
-           
daerah olfaktoris primer lateral
- Aspek penciuman yg rumit
            ex: hub penciuman dg sensasi somatik,visual, taktil,dll
- Berhub dg rasa suka /tdk suka thd makanan tertentu

Bulbus olfaktorius
berperan dlm adaptasi sentral thd berbagai
macam bau untuk mempertajam kemampuan
membedakan bau

PENGECAPAN
Indera pengecapan & indera penciuman à
persepsi penciuman
Organ utama : LIDAH

Sensasi pengecapan utama
n  Rasa asam: asam (ion H)
n  Rasa asin: garam2 yg terionisasi
n  Rasa manis: bbrp substansi kimia (gula, asam amino,glikol,aldehi,  alkohol,amida,keton            ,garam2 anorganik dr timah&berilium )
n  Rasa pahit: bbrp substansi kimia,substansi organik yg mengandung nitrogen
            - alkaloid : kina,kafein,nikotin
-          Rasa pedas
            pengecapan dg reseptor nyeri






Tidak ada komentar:

Posting Komentar